Pada tanggal 15 November 2017, Infor hadir di Jakarta dalam rangka menyelenggarakan Infor Executive Briefing yang membahas tema utama yaitu Digital Disruption: An Evolution Not a Revolution. Bertempat di Fairmont Jakarta, Infor Executive Briefing ini menghadirkan Ms. Mevira Munindra, research manager untuk IDC Indonesia, sebagai keynote speaker.
Executive Briefing ini dibuka oleh Mr. Rajeev Ganju, Channel Sales Director Infor ASEAN. Selama kurang lebih 10 menit Mr. Ganju menyampaikan bahwa perjalanan perusahaan menuju transformasi digital harus dimulai saat ini juga. Perusahaan yang tidak bisa beradaptasi cepat untuk menjadi digital, cepat atau lambat akan tersingkir dari persaingan.
Selanjutnya, Ms. Munindra mengambil alih panggung untuk menyampaikan poin-poin penting yang wajib diketahui dan disadari oleh setiap pemain bisnis. Seperti yang telah disampaikan oleh Mr. Ganju sebelumnya, Ms. Munindra juga menekankan bahwa dunia sekarang sudah berubah menjadi jauh lebih digital dibandingkan sebelumnya. Transformasi digital, tak diragukan lagi, mengubah bisnis model, menjanjikan sumber revenue baru dan memberikan lebih banyak kesempatan untuk menghasilkan lebih banyak value. Agar bisnis dapat dijalankan secara lebih efektif dan impactful, setiap proses bisnis harus didigitalisasi atau diotomatisasi.
Di manakah posisi Indonesia dalam maturity scape? Secara umum, Indonesia masih berada pada dua level terbawah dari lima level yang ada. Dua level terbawah yang dimaksud adalah Digital Register dan Digital Explorer. Di Indonesia, masih banyak bisnis dan inisiatif digital IT masih belum terhubung dan belum sejajar dengan strategi perusahaan serta tidak fokus pada pengalaman customer. Ada juga bisnis yang sudah menyadari adanya kebutuhan untuk menjadi digital, namun eksekusi masih belum terarah dan progress-nya sulit diprediksi atau tidak repeatable.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh IDC, manufaktur di Indonesia harus mulai dengan otomatisasi. Pada tahun 2020, hampir 20% kegiatan operasional akan berupa self-healing dan self-learning, sehingga meminimalisir intervensi manusia. Transformasi proses operasional menjadi fokus utama bagi perusahaan-perusahaan manufaktur. Pabrik-pabrik di Indonesia harus bersiap-siap menjadi pabrik masa depan, bukan lagi pabrik tradisional.
Sesi terakhir dari Infor Executive Briefing menjadi milik Mr. Charles Barrett, Industry Specialist Infor Global Solutions. Insight yang diberikan oleh Mr. Barrett berhubungan dengan tantangan-tantangan bisnis yang paling menonjol saat ini, seperti terlalu banyak data namun terlalu sedikit clarity, peraturan dan regulasi yang terus berubah dan kurangnya pemahaman akan kesehatan asset yang dimiliki perusahaan.
Antusiasme dan rasa penasaran dari para peserta terus menjadi atmosfer yang terpancar dari awal hingga akhir acara. Setelah presentasi usai, para peserta masih terus bersemangat untuk berdisuksi lebih lanjut dengan para pembicara mengenai topik-topik yang telah dibahas pada saat jamuan makan siang, yang menjadi penutup acara ini.
PT Metito Indonesia (Metito) merupakan sebuah perusahaan jasa di bidang pengelolaan air bersih dan ...
PT Sanoh Indonesia is established since 1976. PT Sanoh is mainly supporting the automotive ...
On the 20th of November 2019, the event Indonesia’s Automotive Industry 4.0 Symposium is held ...
Pada tanggal 15 November 2017, Infor hadir di Jakarta dalam rangka menyelenggarakan Infor Executive ...