Peran solusi ERP yang berkembang telah menjadi perdebatan di banyak perusahaan karena mereka berusaha keras untuk memprediksi apakah ERP akan terus bertahan atau menjadi korban transformasi digital? Ini bukan pertanyaan yang sederhana, namun harus ditanyakan oleh pengusaha manufaktur selagi mereka bersiap-siap menghadapi gelombang inovasi teknologi berikutnya yang mulai menghantam.
Perubahan yang sangat cepat telah menjadi tekanan bagi pengusaha manufaktur dalam satu dasawarsa belakangan ini. Terus mengikuti serangan dari disruptive technologies telah membuat banyak perusahaan kelelahan, baik secara finansial maupun secara mental. Sekarang ini, lebih dari sebelumnya, pengusaha manufaktur harus bersikap waspada, bersiap-siap untuk gelombang transformasi, secara aktif mengevaluasi teknologi IT baru dan berusaha berlari lebih cepat daripada para kompetitor. Keberagaman teknologi baru itu luar biasa, mulai dari configuration tools, mobilitas dan kolaborasi sosial hingga mesin cetak 3D dan Internet of Things. Tentu saja, solusi ERP berada di antara campuran solusi yang berjuang untuk mendapatkan pundi-pundi uang IT.
Peran solusi ERP yang berkembang harus dipahami oleh pengusaha pabrik agar bisa mengambil keputusan yang tepat dan melakukan investasi IT yang strategis sehubungan dengan mengganti, melakukan upgrade atau memperluas sistem bisnis inti mereka. Mereka yang skeptis mungkin berpikir akan lebih baik jika berinvestasi dalam specialized apps dan user productivity tools. Yang lain mungkin berpikir bahwa IT security dan hardware harus menjadi investasi prioritas. Keputusan-keputusan tersebut sering ditantang dengan satu pertanyaan utama: apakah solusi ERP tradisional itu bersifat robust, sigap dan cukup dinamis untuk menangani kompleksitas dari ekonomi digital yang global?
Modern vs. Kuno
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai teknologi ERP dan kemampuannya untuk mengelola state manufacturing yang baru, kita terlebih dahulu harus menentukan apa itu solusi ERP modern dan memahami apa yang membedakannya dengan sistem ERP tradisional yang sudah ketinggalan zaman. Perbedaan-perbedaannya akan membantu menjelaskan mengapa generalitas tentang solusi ERP itu berbahaya. Sistem ERP tradisional dan modern tidak diciptakan untuk menjadi sama. Solusi ERP modern yang didesain untuk kemajuan dan digunakan di dalam cloud cukup berbeda dari solusi monolitis yang bersifat one-size-fits-all yang digunakan oleh pengusaha pabrik pada tahun 1990-an.
Evolusi dari solusi ERP ibarat sebuah perjalanan yang panjang dan berliku. Saat istilah ERP diciptakan pada tahun 1980-an, solusi tersebut pada dasarnya berupa platform bisnis yang mengelola arus kas dan membantu perusahaan menelusuri biaya dan aset. Akses real-time terhadap satu versi dari status keuangan perusahaan mungkin terlihat sangat terbelakang saat ini, namun ini menjadi satu pencapaian besar bagi perusahaan-perusahaan yang sebelumnya bergantung pada spreadsheets dan ledgers, dan setiap departemen menyimpan laporan-laporannya masing-masing. Veteran manufaktur mungkin bernostalgia dengan saat-saat tersebut, namun pengusaha manufaktur yang masih menggunakan sistem yang sudah ketinggalan zaman tersebut akan mengalami kesulitan beradaptasi dengan standar kinerja yang mengalami perubahan.
Pada awal tahun 2000-an, solusi-solusi ERP dengan set kode berhak milik dan arsitektur yang kaku mulai give way terhadap point solutions yang diciptakan untuk menangani kebanyakan fungsi khusus, dari warehouse management hingga shop floor logistics dan sales accounts. Integrasi adalah tantangannya. Modifikasi sangat menggoda, namun sulit untuk dikelola. Solusi-solusi ini, sayangnya, juga dianggap sudah lewat masanya dan memerlukan upgrade.
Saat ini, solusi-solusi ERP modern mereivensi konsep ERP. Mereka melangkah selangkah lebih jauh dalam banyak dimensi, menyediakan fleksibilitas, integrasi antar tool, fungsi yang dirancang untuk industri vertical, serta usability yang intuitif yang melenyapkan keperluan untuk memohon kepada departemen IT kapan pun laporan khusus dibutuhkan. Beberapa solusi ERP ditulis dalam arsitektur open source, sehingga menjadi lebih mudah dari sebelumnya untuk mengintegrasikan third party tools dan beradaptasi dengan fitur-fitur saat solusi-solusi dan aplikasi-aplikasi baru menjadi tersedia. Solusi ERP modern bersifat elastis, bisa digunakan di seluruh perusahaan dan berkembang, di mana pun dan kapan pun dibutuhkan. Jenis ERP seperti ini tentunya sangat well equipped untuk menaklukkan tantangan-tantangan manufaktur digital.
Persyaratan Manufaktur Digital
Saat pengusaha manufaktur menginventarisir infrastruktur yang mereka miliki saat ini dan mulai (atau mempercepat) menerapkan strategi-strategi digital mereka, maka menjadi masuk akal untuk melakukan audit terhadap kemampuan ERP mereka. Hal ini akan membantu mereka memahami jika ERP warisan ini “cukup modern” atau kekurangan satu area utama, yang bisa menjadi bencana pada masa yang akan datang. Sangat penting bagi pengusaha manufaktur untuk menggunakan ERP yang memiliki kemampuan-kemampuan berikut ini pada tahun 2020:
• Data storage yang besar. Saat pengusaha manufaktur mulai menerapkan strategi Internet of Things mereka dan mengumpulkan sejumlah besar data yang terstruktur dan tidak terstruktur, storage akan menjadi penting. Kebanyakan perusahaan akan menyadari elastisitas yang dimiliki cloud itu sangat penting.
• Penggunaan cloud. Penggunaan cloud menawarkan banyak keuntungan untuk pengusaha manufaktur digital, termasuk fitur-fitur yang “selalu modern” dan model berlangganan yang berarti biaya bulanan yang predictable dan manageable, bukannya investasi besar satu kali.
• Data science. Strategi-strategi IoT dan elemen-elemen manufaktur digital membutuhkan Business Intelligence, Big Data dan Data Science yang canggih agar bisa mengubah jumlah data yang sangat besar yang didapat dari sensor menjadi wawasan yang berarti. Science menyediakan algoritma canggih yang membiarkan terciptanya pembelajaran mesin, predictive analytics dan respon-respon otomatis terhadap kejadian-kejadian yang standar.
• Talent science. Merekrut dan mempertahankan karyawan dengan skill yang tepat lebih menantang dan lebih penting daripada sebelumnya. Pengusaha manufaktur membutuhkan solusi-solusi talent science untuk membantu dengan onboarding, training, sertifikasi dan me-manage ekspektasi dalam workforce yang berubah.
• Jaringan pasokan global. Hubungan dengan partner rantai pasokan sangat penting. Bukan hanya sumber daya dan pengiriman yang harus ditelurusi dengan akurasi real-time, namun pengusaha manufaktur juga harus bisa memanfaatkan solusi-solusi SCM yang canggih untuk membantu memprediksi dan merencanakan kapasitas serta inventory level yang tepat.
• Customer engagement. Pelanggan di zaman sekarang ini sangat menuntut, baik itu di dalam consumer industry maupun business-to-business. Pelanggan menginginkan kecepatan, value dan produk yang bisa dipersonalisasi sesuai kebutuhan mereka. Dengan tools yang tepat untuk me-manage customer engagement, pengusaha manufaktur dapat mengubah interaksi dengan pelanggan menjadi faktor yang membedakan pengusaha manufaktur yang satu dan yang lain, yang pada akhirnya meningkatkan kesetiaan dan penjualan.
• Product lifecycle management. Pengusaha manufaktur harus mempercepat inovasi dan me-manage lifecycle produk sehingga harapan pelanggan dapat terpenuhi dengan lebih baik. Solusi product lifecycle management (PLM) yang canggih membantu dalam me-manage proses dengan menjadikannya lebih mudah dan memiliki value.
• Asset maintenance. Pabrik masa depan harus berjalan tanpa downtime dan delay yang tak terduga. Enterprises asset maintenance sangat diperlukan untuk menjaga agar peralatan tetap berfungsi dengan baik dalam tingkat efisiensi yang tinggi. Preventive maintenance yang tepat juga dapat membantu membuat peralatan menjadi lebih awet, sehingga pengusaha manufaktur mendapat lebih banyak value dari aset yang dimiliki.
Pengusaha manufaktur harus mempertimbangkan semua poin di atas dalam checklist mengenai fitur-fitur yang harus dimiliki agar siap menghadapi tantangan yang menanti. Karena ada semakin banyak pengusaha manufaktur yang mengadopsi strategi manufaktur, situasi yang kompetitif hanya akan menimbulkan semakin banyak tekanan. Pengusaha manufaktur akan memerlukan solusi-solusi ERP mereka untuk memaksimalkan kinerja. Dan, Anda tidak bisa menggunakan sembarang ERP. Pengusaha manufaktur yang menggunakan sistem ERP yang ketinggalan zaman akan menjadi mangsa dalam kompetisi yang ganas. Hanya solusi-solusi ERP yang modern, yang sudah ditemukan kembali sepenuhnya dengan fitur-fitur canggih dan arsitektur yang fleksibel akan mampu bertahan di tengah ujian manufaktur digital. Bagaimana dengan ERP Anda, modern atau kuno?
Referensi: https://www.mbtmag.com/article/2016/08/it-forecast-erp-technology-heading-extinction-or-reinvention
PT Metito Indonesia (Metito) merupakan sebuah perusahaan jasa di bidang pengelolaan air bersih dan ...
PT Sanoh Indonesia is established since 1976. PT Sanoh is mainly supporting the automotive ...
On the 20th of November 2019, the event Indonesia’s Automotive Industry 4.0 Symposium is held ...
Pada tanggal 15 November 2017, Infor hadir di Jakarta dalam rangka menyelenggarakan Infor Executive ...